
Lokasi stategis yang dimiliki Palembang dan dinilai sebagai kota yang cukup stabil ditengah kondisi Covid-19 saat ini, secara tidak langsung berimbas dengan bisnis properti yang terus tumbuh.
CEO IN.Come Realty Palembang , Endang Wasiati Wierono mengatakan pertumbuhan penjualan properti mulai terlihat karena tahun ini bukan lagi tahunnya wait and see tapi action.
Perusahaan yang akan ekspansi tidak lagi harus menunda ekspansi jadi mau tidak mau harus membeli atau sewa properti.
“Bulan Juli saja kita bisa menjual 20 unit dan Agustus naik terjual 25 unit,” katanya, Selasa (07/09).
Penjualan properti saat ini 60 persen didominasi oleh sewa gedung, tempat usaha baik kantor atau ruko dan sisanya 40 persen penjualan properti komersil, tanah dan juga perkebunan.
Penjualan rumah komersil saat ini cukup bagus karena kalangan menengah atas di masa pandemi ini memilih pindah rumah ke rumah lebih luas dengan suasana baru dan fasilitas lebih lengkap dan juga lebih nyaman.
“Dampak kebijakan WFH pekerja memilih mencari suasana baru untuk mendukung produktivitas kerja dan dari segi keuangan mereka terdampak namun tidak signifikan,” jelasnya.
Soal harga properti setiap tahun memang naik namun tahun ini naiknya tidak terlalu signifikan karena jumlah properti yang ditawarkan banyak dan peminat sedikit sehingga harganya juga menyesuaikan.
Selain itu tanah perkebunan juga termasuk dalam sektor properti yang juga menjadi refensi yang bagus untuk dijadikan invetasi saat ini karena Tandan Buah Segar (TBS) sawit yang meroket tajam membuat pengusaha mulai membidik sektor perkebunan juga.
“Harga tanah perkebunan di daerah yang belum memiliki Hak Guna Usaha (HGU) masih terjangkau berkisar Rp 1000-1500 sedangkan saat ini TBS naik 150 persen dari semula Rp 1.000 menjadi Rp 2500 per kilo saat ini menjadi investasi yang paling dilirik pengusaha,”tutupnya. (May)
sc : https://detiksumsel.com/di-tengah-pandemi-bisnis-properti-tetap-meroket/